Wednesday 26 June 2013

tiada yang lebih pemurah

kabur, samar dan kelabu. mungkin itu sedikit ungkapan saya tentang cuaca yang kurang baik di Malaysia sejak belakangan ini. Namun, di sebalik ujian yang Allah hadirkan buat kita ini, terlalu banyak yang boleh kita pelajari dan muhasabahkan terutamanya diri sendiri. Jujur saat ini saya diuji dengan masa lapang, sehingga saya seolah merasakan sangat 'loser' jika gagal menjadi produktif untuk mengisi hari-hari di rumah ini dengan baik. Mujur ada adik tersayang menemani kerana menghabiskan cuti study week di rumah, hadirlah beberapa peluang untuk saya berkongsi tentang kehidupan, refleksi dan mencari inspirasi. Kita, manusia, terkadang tidak dapat melepaskan diri dari cengkaman sunyi saat sendiri, dan yang lebih bahayanya adalah syaitan itu teramat suka membisik dan menggoda untuk merobekkan iman kita saat sendirian. Dan benarlah kata-kata ini, serigala hanya berani menerkam sang kambing saat ia sendirian.

namun itu bukanlah alasan untuk kita menyalahkan keadaan dan berputus asa. sudah tentu tidak. walaupun dalam keadaan tanah air yang sangat menuntut kesabaran diri untuk mengadaptasi dengan cuaca baru ini, saya cuba untuk memujuk diri menjadi positif. saat diri terkadang berusaha teramat mencari cara selesa untuk menghirup nyamannya udara yang segar, namun haba yang terkadang hangat membaluti tubuh ini, membuat saya refleksi, ah, neraka nanti lebih panas. sudah cukupkah aku berusaha menjauhkan diri darinya, sedangkan hangatnya bumi ini terkadang tiada tertahan lagi. bersyukurlah, bersyukurlah masih diberi peluang untuk berusaha menjauhkan diri dari azab-Nya di akhirat kelak. usaha, tidak sepatutnya terhenti sampai mati.

manusia itu mudah alpa. dan saat kita diuji, kita juga terkadang alpa, merasa diri seolah mampu dan terlupa akan Tuhan yang berkuasa atas segala. Tuhan itu sentiasa melihat dan memerhati tingkah laku kita, tidak pernah leka walau sesaat pun. dan manusia ini sifantya kikir, terkadang terlalu berkira-kira dalam menyumbangkan masanya untuk Tuhan, sibuk dan sibuk teramat dengan urusan dunia. tidak salah mengejar dunia, tetapi jangan biarkan ia menggenggam hati kita, hinggakan masa, tenaga dan harta yang Allah kurnia, kita terlupa akan hak untuk menyumbang kepada islam, kepada kebaikan. sedangkan Allah itu sangat pemurah, Maha Pemurah bagi semua hamba-hamba-Nya.

dunia itu seharusnya jadi ibarat bola sepak, dikejar untuk disepak ke gol (matlamat) dan bola hanya sekadar alat untuk mengejar matlamat. bola itu bukan matlamat, saat kita cuba mengejar matlamat, kita harus mematuhi undang- undang bola sepak (peraturan islam) dan berusaha dengan sepenuh hati untuk mengejar matlamat yang cemerlang di akhirat (gol). Bola (dunia) itu bukan untuk disimpan untuk jadi milik kita selamanya.

dalam surah Az- Zumar ayat 32-35; Allah berfirman "dan orang yang membawa kebenaran dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhannya, demikianlah balasan bagi orang-orang yang berbuat baik, agar Allah menghapus perbuatan mereka yang paling buruk, yang pernah mereka lakukan dan memberi pahala kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang mereka kerjakan"

Betapa bertuahnya kita, jika benar menjadi hamba yang membawa kebenaran Islam dan membenarkannya, kerana Allah menjanjikan balasan yang bukan sedikit, tetapi lebih dari apa yang dapat kita bayangkan. dosa diampuni, malah pahala berganda, diberi apa saja yang diminta, dan  untuk setiap kebaikan yang dibuat dengan niat yang betul. bayangkan jika telah berbuat kesalahan yang terbesar kepada manusia, sudah tentu sukar teramat buat mereka untuk mengampuni kita, apatah lagi memberi anugerah dan hadiah yang kita ingini kemudiannya. subhanallah. Allah itu sebaik- baik pemberi, tiada apa yang dapat menandingi kurnia-Nya.

Allah memperingatkan lagi kita tentang sifat Maha Pemurah-Nya dalam ayat seterusnya surah az-zumar ayat 53, "katakanlah bahawa hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah mereka berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh Allah Dialah Maha Pengampun, Maha Penyayang"

nah, tiada alasan lagi buat kita untuk tidak bermujahadah melawan hawa nafsu dan mencuba sehabis daya mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya. sungguh, janji Allah itu benar dan pasti. syurga atau neraka itu pengakhiran abadi. pilihan dan usaha di tangan kita saat diri masih dipanjangkan usia dan dikurnia rezeki.

yakinlah, wahai diri dan semua, yakinlah. tiada yang lebih pemurah selain Dia.



Sunday 16 June 2013

home again, dearest

As salam wbt dear friends and fellow readers. By the time you are reading this, I am already back in this beloved country, warmth and where the sun loves to shine, Malaysia. I was in an 11 hours flight with a friend, waiting impatiently for the flight to end safely. Then the Malaysia Airlines crew announced that the weather and local temperature is around 27 degree celcius. Wow! such a big difference to where I came from, it was winter with below 10 degree celcius temperature and suddenly I am in this summer like weather. Honestly I was afraid of having a weather shock, because previously I was back for two times, and both times I had a long fever, due to weather shock. But yeah, alhamdulillah, I am all safe and sound at home, in  beloved hometown, Ipoh today. Alhamdulillah, alhamdulillah.

And of course, I am trying to fit myself into this new environment, new people and new atmosphere. It is not like I am trying to deny the fact that Malaysia is changed, but the truth is within this three years and a half, we could not expect people to be the same. We are changed. Yes, we do. In our own ways. I try not to compare what some people used to be, and how they have changed now. Because personally I expect myself to be able to adapt with this challenge, to start from zero. To get to know the places I used to be, to carry all the memory and good experiences in NZ, to bring it all here and to compile it to become a much more better person, with a much better attitude and heart, inshaAllah. To start knowing everything around me now, with a much better judgement, an open mind and a humble heart. Yes, three years and a half in New Zealand, I wished for nothing less, but to be a person who is humble but firm with her own life principle according to what Allah wants me to be, to carry the abid and khalifah duty, always and always.

Another thing that made me reflect is that I could not be sad to leave NZ, neither I should be happy to be in Malaysia. Because everything is in perfect balance, the joy and the frustration should made me calm, to be able to face this neutrally. And why should I ever feel sad? Allah is everywhere, He is indeed very near to me, much more nearer than vein in our neck. No matter where I'd be after this, Allah will look after me, He knows what is best for me.  and for now, is the best time to be home again..To always remind myself, that what Allah has planned for me, is indeed better than whatever I could wish for, whatever I would dream of.
Al Baqarah : 216, is a meaningful verse talking about the destiny that sometimes we might ponder what the hidden benefits are. we, as Allah's servants knows nothing, but He's the one who knows and the all-knowing. So, in this current time, it is important to be grateful, to feel blessed to be given another chance and be someone better in your own birth place. InshaAllah.

And to appreciate those we were supporting me in NZ, and those who are here with me in Malaysia, only Allah could repay all your kindness and good deeds. May Allah bless each of you who has never stop giving up on me, always keeping me in your prayers and hopes, you are all the best gifts in my life. May Allah grant us the best return, in whichever ways He desires, may Allah grant us His blessings both in this world and in the hereafter. To all my sisters, and family in NZ, Allah is indeed with us, always and we are all still together in this path, for His blessing inshaAllah, may we meet again in Jannah. Amin ya rabb.

and I do not what to say more, but to wish and pray for all of you, may Allah bless each and everyone of us. no matter where life and destiny is taking us after this, always believe that there is a huge lesson that Allah wants us to learn from, each moment, each person, and each second. and may all these gifts and tests that Allah has given us, make us a better person each day. InshaAllah.


salam from uniquely Malaysia,
farah fareen