Friday, 2 December 2011

Cinta seorang hamba

Saya pernah bercerita tentang cinta. Antara entri terawal semasa membuka blog ini. Tetapi hari ini saya punya definisi cinta yang berbeza yang ingin saya kongsikan dengan anda. Cinta kepada Allah. Cinta sebagai seorang hamba.

Jujur mengatakan saya tidak punya definisi yang tepat mengenai ini. Tetapi pengalaman hidup, jatuh bangun dan perit payah hidup yang saya lalui dan masih bertatih lagi mencari keredhaan-Nya saat ini, saya menjumpai satu definisi baru. Cinta kepada Allah sebagai seorang hamba seharusnya ikhlas. Begitu merendah diri, melakukan sesuatu tanpa mengharap balasan yang lebih, kerana selayaknya Tuan itu memperlaku sebagaimana Dia kehendaki kepada hamba-Nya. Kita sebagai hamba seharusnya mempersembahkan cinta yang terbaik kepada Maha Pencipta kita, kerana tanpa Dia kita tidak punya apa-apa. Walau sehembus nafas cuma. 


Saya hamba-Nya yang lemah. Saya akui diri ini masih lagi mencari kekuatan untuk terus menggenggam erat cinta pada Allah yang satu. Allah yang telah memberi nikmat sejak di dalam perut ibu itu. Dan sejak lahir ke dunia, terlalu banyak yang Allah beri, terlalu banyak yang saya terima. Terlalu banyak yang saya minta. Terlalu banyak yang sudah saya punya. Tidak terkira. Hatta saya juga tidak mampu membalasnya dengan wang ringgit atau segunung emas. Tidak. Tapi cinta saya pada-Nya itulah yang saya harapkan dapat menguatkan langkah kaki, menabahkan lagi hati yang rapuh ini, megabdikan diri untuk-Nya. Fitrah cinta itu adalah kita sanggup berkorban apa saja untuk yang dicintai. Moga saja cinta itu menjadi motivasi untuk saya  melangkah mendekati Ilahi. InshaAllah.

Siapa lagi yang lebih layak untuk kita cintai selain Allah? Saya sama sekali tidak melarang kita mencintai manusia atau apa jua nikmat yang Allah beri, tetapi cinta kepada Allah itu adalah prioriti. Hanya dengan belajar mencintai Allah, kita akan belajar mencintai manusia sebenar-benarnya. Hanya dengan mencintai Rasulullah s.a.w kita akan berusaha untuk mencontohinya. Percayalah.

Dari anas bin malik radliyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihiw a sallam bersabda: “Ada tiga hal yang barangsiapa memilikinya niscaya ia akan mendapatkan manisnya iman: (1). Allah ta’ala dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam lebih ia cintai daripada yang lainnya, (2). Mencintainya seseorang, tidaklah ia mencintainya melainkan karena Allah ta’ala, (3). Benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah ta’ala menyelamatkan darinya sebagaimana ia benci dirinya dimasukkan ke dalam api”


Masa itu akan tiba saat Dia tahu kamu sudah bersedia, cinta manusia itu akan datang dengan sendirinya. 

Usahalah selagi mana tidak menyalahi agama, berdoalah selagi masih bernyawa, dan bertawakallah atas apa jua ketentuan-Nya.

"Jangan runsingkan diri mencari cinta manusia, sedangkan yang dicinta itu juga manusia ciptaan-Nya. Jika kamu cintakan manusia, cintailah Dia terlebih dahulu yang mencipta manusia."

Islam tidak membatasi fitrah manusia untuk bercinta. Buktikan cinta melalui pernikahan yang dibina atas dasar mencari keredhaan-Nya. InshaAllah bahagia itu kamu punya.

1 comment:

  1. Sejauh mana kesanggupan kita dalam berkorban untukNya, pengertian cinta itu lebih bermakna.

    ^^,

    "Bersama dalam memaknakan cinta"

    ReplyDelete